Berkenalan Dengan Blockchain

Nanra Sukedy
4 min readJan 13, 2021

Halo teman-teman kali ini saya ingin bercerita tentang pengalaman saat melakukan riset dan belajar tentang teknologi Blockchain. Kebetulan ada beberapa hal menarik yang bisa diceritakan di-medium ini. Tulisan ini juga sebagai note untuk saya pribadi yang jika suatu waktu diperlukan bisa diakses lebih cepat hehehe…

Pada pembahasan ini saya tidak akan menjelaskan tentang pegertian baku dari Blockchain, karena untuk pengertiannya sudah lumayan lengkap di wikipedia. Dan jika ingin penjelasan yang lebih teknis lagi teman-teman bisa baca di situs resmi IBM.

Blockchain Bukan Hanya Bitcoin :-)

Setelah booming-nya Bitcoin beberapa tahun terakhir, nama Blockchain juga ikut terangkat dan sering diperbincangkan oleh banyak orang. Hal itu juga mempengaruhi stigma banyak orang bahwa Blockchain itu adalah Bitcoin. Setiap kali mendengar kata Blockchain orang pasti akan mengkaitkannya dengan Cryptocurrency atau Bitcoin.

Bahkan saat saya dan team melakukan persentasi tentang pengenalan Blockchain ini ke team BPJS Kesehatan, team dari BPJS Kesehatan juga masih mempunyai pandangan yang sama dengan orang pada umumnya.

Hal itu memang tidak sepenuhnya salah dan keliru, karena disebabkan oleh besarnya nama Bitcoin.

Bitcoin dan Blockchain merupakan sesuatu yang berbeda, Bitcoin merupakan sebuah platform cryptocurrency yang menggunakan teknologi Blockchain didalamnya. Selain Bitcoin, ada juga Ethereum, LiteCoin yang menggunakan teknologi Blockchain.

Public Blockchain dan Private Blockchain

Dalam teknologi Blockchain dikenal dua jenis arsitektur yaitu Public dan Private. Ini berkaitan dengan hak akses dan aktifitas dari user yang akan bergabung didalam jaringan Blockchain.

Pada Public Blockchain setiap user diberi kebebasan untuk bergabung atau berpartisipasi kedalam jaringan Blockchain tersebut. Arsitektur ini banyak digunakan pada Cryptocurrency seperti Bitcoin. Public Blockchain ini sering juga disebut dengan istilah Permissionless Blockchain.

Pada arsitektur jenis public ini, data block pada ledger dari Blockchain bisa diakses oleh umum. Setiap orang dapat berpartisipasi dalam blokchain tanpa harus menunggu persetujuan dari regulator jaringan blockchain tersebut.

Sedangkan Private Blockchain setiap user yang akan bergabung kedalam jaringan Blockchain harus mendapat izin terlebih dahulu oleh pemilik otoritas (regulator) dari jaringan Blockchain tersebut.

Regulator ini juga memiliki peran untuk melakukan pengawasan atau kontrol terhadap transaksi user yang berada didalam jaringan Blockchain. Pivate Blockchain juga disebut dengan istilah Permissioned Blockchain.

Arsitektur ini banyak digunakan untuk kebutuhan industri dan enterprise seperti pada bidang Supply Chain Management dan Healthcare.

Security Pada Blockchain

Salah satu yang membuat teknologi Blockchain semakin naik dan banyak digunakan adalah karena tingkat kemanannya yang tinggi. Dengan keamanan yang tinggi ini maka tingkat kepercayaan pada teknologi Blockchain juga sangat bagus. Karena setiap data atau transaksi yang sudah terkonfirmasi (memenuhi syarat consensus) dan ditulis kedalam jaringan Blockchain akan disebar kesemua block yang ada dalam jaringan tersebut.

Selain aman, data atau transaksi yang tersimpan dalam jaringan Blockchain juga dapat di-audit hingga ke awal mula data atau transaksi tersebut diterbitkan. Hal ini membuat jaringan Blockchain sangat transparan dan cocok digunakan untuk aplikasi atau platform yang membutuhkan keterbukaan informasi namun tetap dengan tingkat keamanan yang baik.

Setiap block pada Blockchain ledger akan mempunyai uniqe id yang merupakan hasil hash dari sistem.

Blockchain Menggunakan Algoritma Hash

Algoritma hash yang digunakan oleh teknologi Blockchain adalah algoritma SHA256 Crypthographic. Merupakan algoritma yang dirancang oleh NSA untuk kebutuhan operasi Cryptography data digital. Algoritma ini ditanam pada Blockchain platform core yang digunakan. Yang nantinya akan selalu digenerate setiap kali ada proses transaksi block pada jaringan blockchain.

Algoritma Hash ini sifatnya satu arah, yang berarti tidak bisa dikembalikan lagi ke dalam bentuk plain.

Blockchain Memiliki System Smart Contract

Smart contract merupakan baris program yang akan dieksekusi oleh Blockchain system.

Isi dari program tersebut berupa bussiness term, component rules, dan solution yang akan disimpan didalam jaringan Blockchain.

Smart contract ini akan dipanggil atau dieksekusi setiap kali nodes (user) melakukan proses transaksi didalam jaringan blockchain sebelum block tersebut disimpan ke ledger.

Smart contract juga sering disebut dengan istilah Chain Code.

Format Data Block Pada Blockchain

Data yang disimpan didalam Blockchain berupa block yang berisi informasi yang formatnya sudah ditentukan/disepakati oleh inisiator yang tergabung dalam consortium. Block tersebut bersifat immutable dan dilengkapi dengan timestamp.

Setiap block akan diberi dua Signature ID yang sebelumnya sudah di-hash oleh sistem. Yaitu ID Current Block dan ID Previous Block. Berikut ilustrasi sederhana dari Signature ID Block pada Blockchain.

Ilustrasi Data Block Pada Blockchain

Block pertama tidak akan mempunyai previous Hash ID dan disebut dengan istilah Genesis Block. Previous Hash ID akan terisi mulai dari block kedua dan seterusnya.

Blockchain Mempunyai Consensus

Semua nodes (user) yang tergabung didalam sebuah jaringan Blockchain akan menjalankan dan mentaati sebuah mekanisme kesepakatan bersama dalam setiap proses transaksinya. Consensus merupakan sebuah mekanisme yang berisi algoritma aturan-aturan dari jaringan Blockchain tersebut. Berikut mekanisme aturan-aturan didalam consensus yang sering digunakan dalam Blockchain:

  • Proof of Work (PoW)
  • Practical Byzantine Fault Tolerance (PBFT)
  • Proof of Stake (PoS)
  • Proof of Burn (PoB)
  • Proof of Capacity
  • Proof of Elapsed Time

Perlu diketahui bahwa setiap jaringan Blockchain memiliki aturan consensus yang berbeda-beda, misalnya pada jaringan Bitcoin mereka menerapkan consensus Proof Of Work (PoW) dengan harus melakukan proses mining dan menunjukkan bukti PoW nya baru bisa melakukan transaksi didalam jaringan Bitcoin.

Penerapan Blockchain Pada Industri

Penerapan teknologi Blockchain saat ini sudah sangat luas cakupannya bahkan sampai ke bidang UMKM. Berikut bidang-bidang industri yang sudah menerapkan teknologi Blockchain selain bidang Cryptocurrency:

  • Healthcare
  • Insurance
  • Supply Chain Management
  • Government
  • Retail
  • Financial Service
  • Oil and Gas
  • Media and Advertising
  • Travel and Transportation
  • Telecommunications

Penulis sendiri sedang mengembangkan sebuah platform dibidang Healthcare yang akan menerapkan teknologi Blockchain didalamnya. Dimana nantinya platform ini akan terintegrasi dengan aplikasi Insurance juga.

Semoga dari tulisan singkat ini ada yang bisa diperoleh teman-teman, khususnya teman-teman yang baru mulai berkenalan dengan Blockchain. Pada artikel berikutnya kita akan bercerita tentang hal-hal yang lebih teknis.

Horas Ma dihita Sasudena :-) …

Source: IBM, MLSDEV, SHA256

--

--

Nanra Sukedy

Software Engineer & Permissioned Blockchain Engineer from Bandung, Indonesia