Kapan Menggunakan Teknologi Blockchain ?

Nanra Sukedy
4 min readJul 16, 2021

Halo teman-teman coders sebelumnya terimakasih telah berkunjung ke Medium saya. Kali ini kita akan melanjutkan proses perkenalan dengan teknologi Blockchain, khusunya Permissioned Blockchain dengan Platform Hyperledger.

Setelah pada 3 Pembahasan sebelumnya kita sudah:

Saya baru ingat bahwa telah melewatkan satu materi yang sebenarnya tidak kalah penting juga untuk diketahui oleh teman-teman yang baru berkenalan dengan teknologi Blockchain. Maka dari itu kita akan membahasnya pada tulisan kali ini.

Kapan Menggunakan/Menerapkan Teknologi Blockchain ?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, saya akan mengutip salah satu chapter dalam rilis dokumen riset yang dilakukan oleh IBM Research — Cambridge yang berjudul “Blockchain for Secure Patient-Centered Data Capture and Sharing” yang disusun oleh Amar Das, MD, PhD & Olivia Choudhury, PhD.

Didalam dokumen tersebut terdapat 3 diagram yang dijadikan sebagai penguji beberapa kondisi. Dimana nantinya parameter case dari setiap kondisi yang diuji tersebut merupakan bagian/instrument dari sistem atau aplikasi yang akan dibuat. Misal seperti pertanyaan berikut ini:

Apakah sistem yang akan dibangun akan menggunakan database?

Kita akan menemui pertanyaan-pertanyaan sejenis seperti pertanyaan diatas nanti pada saat proses pengujian diagram case.

Kemudian output dari hasil pengujian oleh ketiga diagram ini adalah kita akan diberitahu apakah sebuah sistem/aplikasi yang akan dibuat memerlukan atau dapat menggunakan teknologi Blockchain sebagai solusi.

Berikut gambar dari diagram-diagram case tersebut:

1. Diagram Flow dari Wüst, Gervais. IACR Cryptology ePrint Archive 2017

Source: Blockchain for Secure Patient-Centred Data Capture and Sharing (Chapter: When To Use Blockchain)

Penjelasan Case Diagram Pertama

Pada gambar case diagram diatas bisa dilihat bahwa terdapat 6 point yang dijadikan sebagai parameter case untuk proses pengujian. Dimana dari keenam point tersebut jika dikerucutkan lagi akan terdapat 2 point utama yaitu tentang store state dan user permission/identity.

Didalam jaringan Blockchain, salah satu fitur yang menjadi unggulan adalah fitur transaction log. Semua proses transaction yang ada didalam jaringan Blockchain tersebut akan tercatat dan dapat diakses oleh siapa saja selama memiliki akses kedalam jaringan Blockchain tersebut.

Kemudian yang dimaksud dengan writers pada diagram case diatas adalah user yang akan berpartisipasi didalam jaringan Blockchain. Jika pada Hyperledger Fabric Blockchain, users akan dihimpun didalam sebuah wadah khusus bernama Memberhip Service Provider (MSP). Dengan begitu hanya user yang sudah memenuhi kriteria saja yang akan bisa mengakses jaringan Blockchain tersebut, salah satunya sudah tercatat pasa MSP.

Kemudian dibagian hasil dari pengujian parameter case, dapat dilihat bahwa terdapat informasi dari jenis arsitektur Blockchain yang bisa kita implementasikan pada sistem atau aplikasi yang akan dibangun, antara lain:

  • Permissionless Blockchain
  • Public Permissioned Blockchain & Private Permissioned Blockchain

Untuk perbedaan dari kedua arsitektur tersebut, bisa lihat kembali tulisan tentang berkenalan dengan blockchain.

  • 2. Diagram Flow dari IBM Developers Work Blog
Source: Blockchain for Secure Patient-Centred Data Capture and Sharing (Chapter: When To Use Blockchain)

Penjelasan Case Diagram Kedua

Pada diagram case kedua ini, topik dari paramater case yang dijadikan sebagai point penguji sedikit berbeda dari diagram case yang pertama.

Pada diagram case pertama, parameter case yang digunakan masih lumayan teknis dan cukup lugas. Sedangkan untuk diagram case kedua ini, point-point dari parameter case yang diuji lebih banyak bertanya perihal unsur bisnis flow dari aplikasi/sistem yang akan dibuat. Hal tersebut membuat setiap pertanyaan pada diagram kedua ini menjadi lebih detail hingga.

3. Diagram Flow dari Peek, IEEE Spectrum Sept. 2017

Source: Blockchain for Secure Patient-Centred Data Capture and Sharing (Chapter: When To Use Blockchain)

Penjelasan Diagram Case Ketiga

Pada diagram case ketiga ini, pertanyaan dari setiap parameter case sebenarnya konteksnya masih mirip dengan diagram case pertama. Masih seputar tentang storage & user permission/identity.

Akan tetapi pada diagram nomor tiga ini istilah dari user diganti dengan participant yang sebenarnya perannya masih sama dalam sebuah jaringan Blockchain, yaitu sebagai aktor yang akan berkontribusi didalam jaringan Blockchain tersebut.

Berikutnya untuk point-point yang berkaitan dengan database, pada diagram ini proses pengujian dilakukan lebih dalam dan detail lagi.

Dan hasil akhir dari rekomendasi diagram case ini masih sama dengan sebelumnya, yaitu No Blockchain, Permissioned Blockchain, dan Public/Permissionless Blockchain.

Namun justru yang menarik dari diagram nomor tiga ini adalah pada diagram case ini menyinggung tentang kecepatan proses transaksi jika kita menggunakan Blockchain. Memang ini perlu diketahui bahwa, waktu pemrosesan sebuah transaksi dalam sebuah jaringan Blockchain, tidak akan secepat aplikasi non blockchain.

Hal ini dikarenakan bahwa didalam jaringan Blockchain, sebuah transaksi dinyatakan selesai dan akan ditulis pada Ledger ketika proposal dari transaksi tersebut sudah mendapatkan persetujuan dari masing-masing endorsement policies. Bayangkan saja jika dalam sebuah transaksi harus disetujui oleh 5 atau lebih organisation, maka tentunya akan membutuhkan waktu tambahan.

Conclusion

Dari ketiga diagram case diatas semoga teman-teman coders mendapatkan gambaran apakah sebuah sistem atau aplikasi yang akan dibangun memerlukan teknologi Blockchain atau tidak.

Perlu dicatat juga bahwa tidak semua sistem bisa dan cocok untuk menerapkan Blockchain didalamnya. Apalagi sistem tersebut membutuhkan waktu pemrosesan transaksi yang sangat cepat.

Teknologi Blockchain sangat cocok digunakan untuk hal-hal yang sifatnya publik namun tetap teratur dan safety. Teratur dalam artian semua proses dan aktifitas didalamnya tercatat rapih didalam transaction log. Yang mana pada transaction log tersebut dapat dilakukan proses audit dan tracing bahkan sampai ke asal mula awal dari transaksi tersebut diterbitkan.

Semoga tulisan ini bisa sedikit menambah referensi kita tentang kapan penggunaan teknologi Blockchain dalam sebuah sistem atau aplikasi yang ingin kita bangun.

Horas Ma Dihita Sasudena :-) ….

Source: “ Blockchain for Secure Patient-Centered Data Capture and Sharing” disusun oleh Amar Das, MD, PhD & Olivia Choudhury, PhD

--

--

Nanra Sukedy

Software Engineer & Permissioned Blockchain Engineer from Bandung, Indonesia